KU KENANG KAU DENGAN SETUMPUK PUISI

 "KU KENANG KAU DENGAN SETUMPUK PUISI"

Aku peluk buku ini erat-erat sembari membuka lembar demi lembar halaman, serasa baru kemaren diya DC bbm ku huff ku menarik nafas yangg tersekak di kerongkongan.

Ku ingat kejadian beberpa waktu lalu awal pertemuan kita,
Ketika barunya aku memulai menulis di sosial media kamulah penyair pertama yang meminta pertemanan tanpa ragu aku nerimanya.
Masih ku ingat pertama kalinya kamu inbok aku mengucapkan salam persahabatan dengan hangat ku balas pula lalu setelah aku ketahui kamu betapa aku kagum dan bahagia bisa bersahabat dengan orang sepuitis kamu.

Aku masih ingat dan akan selalu ingat puisi yang berjudul "jawaban angrek bulan" yang kau buat untuk ku, aku tersaanjung sekali, itu adalah puisi yang pertama kali kau ciptakan untukku hingga beberapa puisi mengalir untukku dan ku buat untukmu
Benar-benar tak ada niatku beri harapan palsu dan menabur benih di hatimu hingga aku sendiri takut membunuh rasa yang telah tumbuh di hatimu maaf kan aku.

Sering kau ciptakan puisi kecewa saat aq bersama laki-laki disni aku masih tak mengerti rasa kagumku yg kau salah artikan menjadi cinta. Hingga aku benar-benar tau ketulusan cintamu padaku namun aku benar-benar tak bisa mencintaimu lantas kasihku padamu sebatas adik kapada kaka nya, iya aku sayang kamu namun bukan sebagai seorang kekasih namun aku selalu takut mengungkap tabir itu, aku takut kau pergi aku takut kau hilang dari hidupku.

Hingga waktu memaksaku untuk mengatakan kejujuran sekaligus kepahitan yang harus aku dan kamu terima dan malam itu suasana hening membawa niatku untuk ungkap semua.

Aku tau kau marah padaku bahkan puisi-puisimu yang rasanya baru kau buat untukku berubah ketus dan kasar.
Bahkan lisanmu tak lagi seperti dulu namun aku mengerti ea ini semua mesti terjadi
Aku terpaksa buatmu benci padaku agar kau tak lagi harapkan ku,
Dan pada akhirnya kita hanya bertemu dalam bayangan saat kau menghilang
Jangan pikir aku bahagia kepergianmu jugalah duka namun semua ku sembunyikan agar novel kita tak lagi berlanjut aku yakin ada cinta sejati untukmu dan itu bukan aku

Sering ku baca syair-syairmu yg selalu ku simpan sebagai pengobat rinduku
Ada satu kalimat yang ku ingat
"Baca syair kaka di buku anggap ja kamu ketemu kaka "
Aku ingin nangis
Nangis nyesel knpa cinta harus memisahkan kita aku nyesel sudah memberimu harapan
Dan sekarang aku nyesal semua telah berlalu dan waktu tak dapat lagi di putar kembali

Tamat!!!
Oleh : Ratna Pena Dan Kertas.

Selamat Tinggal Sahabatku

Selamat Tinggal Sahabatku

Pagi telah menampakkan sinarnya, menerangi ketiga sahabat yang sedang berkumpul di sebuah rumah kayu yang melayang. Angin semilir berhembus dengan lembut. Menerpa dedaunan pohon berukuran besar dan menari mengikuti arah angin.
Mereka selalu berkumpul dan bermain bersama di dalam rumah tersebut, bercanda, riang dan gembira. Menikmati keindahan bunga bunga yang berbaris dengan sangat rapinya dari atas pohon.
Ketiga sahabat itu bernama, "Karin, gloria, dan viora."
Sinar matahari mulai merambat di jendela rumah pohon yang mereka tempati dan mewarnai dinding dinding kayu dengan warna emasnya yang berkilau.
Rumah yang dibangun diatas pohon yang tetap berdiri dengan kokohnya itu, mereka namakan dengan sebutan, "Rumah pohon persahabatan."
Karin adalah sosok perempuan yang sangat bersemangat dalam hal pelajaran fisika, dia juga sangat suka bercanda dan ceria ketika ke dua sahabatnya itu sedih. Namun, sifat manja nya itu menjadi kelemahan yang belum bisa dia kuasai.
Gloria perempuan dengan sifat nya yang cerewet, dia suka bediam diri dan sangat suka mendegar musik dengan handphone yang selalu ia bawa, walau begitu dia sangat pintar dalam pelajaran sejarah, dan ingin menjadi ahli sejarah, juga handal dalam bernyanyi.
Dan yang tertakhir adalah, viora dia adalah perempuan berambut panjang yang sangat baik, suka menolong dan menasihati sahabatnya. Dia juga sangat pintar dalam pelajaran biologi dan metematika tak heran dia selalu mendapat peringkat pertama di Smp nya, nilai raport nya pun tidak pernah rendah hingga menjadi murid favorit di kelas.
Pagi itu, karin sedang bangun dengan wajah yang sangat lemas. Matanya yang masih berkunang kunang membuatnya enggan berdiri, namun mau tidak mau dia harus terbangun karena jam telah menunjukkan pukul 07.00, selain itu, ini juga adalah hari pertamanya memasuki ruang kelas delapan, dia pun berusaha bangun untuk mempersiapkan diri menuju sekolah.
"Driing... Dringg." Lonceng sekolah berbunyi dengan suara yang berisik.Membuat gloria yang sibuk mendengar lagu menjadi terganggu, suara lonceng itu bergema dengan keras hingga masuk ketelingannya.
Sedangkan, viora dengan senyuman khas nya yang begitu manis mulai mengambil buku buku nya di tas biru tua untuk memulai pelajaran. tapi, hal tidak enak dia rasakan tak tahu kenapa di sakit kepala. Tapi dia berusaha menahannya.Lalu saat sakit kepalanya perlahan baik. Entah kenapa viora terus menengok kiri dan kanan berusaha mencari sesuatu.
Gloria mengernyit, lalu memanggil viora yang duduk tepat berada di depannya."Viora, kamu kenapa?"
Viora berbalik, dan gloria menunggu jawaban viora kepadanya."Apa kau melihat karin? Dari tadi aku tidak melihatnya."
Gloria menggeleng. Tiba tiba saja, guru dengan rambut panjang berwarna hitam berkilau datang dengan elegan seperti ratu inggris yang sedang berjalan di atas karpet merah untuk menghadiri pertemuan penting.
"Selamat pagi anak-anak!" Ujar ibu nirna dengan suara lantang.
Ibu nirna berbalik ke arah meja dan tampak mencari cari sesuatu di tumpukan kertas yang di biarkan berantakan.Tiba tiba saja, pintu kelas terbuka secara perlahan hampir tidak menimbulkan suara, bayangan manusia mulai terlihat.
Dan saat di lihat, ternyata itu adalah karin. Karin yang kaget melihat guru, berjalan perlahan agar hentakan sepatunya yang besar tidak menimbulkan suara.
Viora tak kuasa menahan tawa, saat ekspresi karin yang begitu lucu di perlihatkan di depan kelas.
Viora dan gloria melihatnya berlari di antara barisan bangku coklat yang telah di tata dengan sangat rapi hingga karin dapat duduk di samping viora dengan lega.
Karin menghela napas." Huh, hampir saja." Sambil terengah engah.
Guru nirna akhirnya, menemukan spidol nya yang bersembunyi. Dan kembali menatap murid murid nya yang tampak tidak sabar ingin belajar. Semua murid perlahan membuka lembaran kertas putih di buku nya yang baru. Dan mencatat sederetan huruf hingga menjadi sebuah kalimat.
Barisan tulisan gloria yang rapi membuat guru nirna yang berjalan melihat kegiatan muridnya sangat suka dengan tulisan gloria.
Gloria terus menulis, tulisannya bagai tulisan ketikan komputer, sederetan angka pun di tulisnya dengan sangat rapi dan sangat hati hati.
Saat itu, mereka berkumpul di kantin untuk makan siang, mereka membawa bekal masing masing dan tentunya selalu tersedia nasi. Mereka membicarakan seputar pr yang akan mereka kerjakan di rumah pohon persahabatan nanti saat pulang sekolah.
Keramaian di dalam kantin membuat karin merasa terganggu apalagi suara bising yang di keluarkan anak anak nakal yang berteriak seenaknya di kantin.
Sedangkan, viora sibuk memakan daging yang di potong kecil kecil dan terlihat sangat enak. mereka saling berbagi, mulai dari daging, sayur, dan ikan dengan taburan saus yang dimiliki gloria.
Namun, viora langsung memegang dadanya, dia memperlihatkan raut wajah yang bergitu kesakitan. Dia seolah ingin menjerit, detak jantungnya seperti melemah dan sangat lambat. Bingung dengan hal itu, karin pun bertanya dengan muka keheranan dan sedikit khawatir.
"Viora, viora ada apa?" Tanya nya.Gloria bertatapan dengan karin, seolah ingin bertanya. "Kenapa dia?" Viora mengangkat tangannya lalu mengacungkan jempol tanda tidak apa apa.
Mereka pun melanjutkan makan dengan lahapnya tapi, tidak untuk viora.
Hingga pada waktunya pelajaran telah berakhir.
Mereka pun memutuskan untuk pergi kerumah karin tempat dimana rumah pohon persahabatan itu di buat atau lebih tepatnya halaman belakang rumahnya.
Rumbut rumput yang berwarna hijau dan bunga bunga yang bermekaran di pandang viora dengan rasa takjub.
Melihat betapa indahnya bunga buga itu membuka kelopaknya secara perlahan dan memamerkan keindahan putik dan benang sari yang mereka miliki, belum lagi, warna mereka yang bervariasi. Yah... Wajar kalau banyak bunga di halaman rumah karin itu di sebabkan karena ibu karin yang suka dengan bunga bahkan ibunya dapat menghafal lebih dari 100 nama bunga yang langka.
"Viora, ayo naik!" Tegur karin sambil memegang tangga yang terbuat dari papan papan kecil dan sebuah tali tebal yang kuat lalu dirangkai hingga terciptalah sebuah tangga sederhana tapi, bermanfaat.
Saat berada di atas mereka pun mengeluarkan buku fisika dan mengerjakan nya bersama sama.
Viora langsung mengeluarkan, sebuah keripik kentang yang bertugas untuk membuat tenggorokannya tidak kering dan membagi kepada sahabatnya. Tapi tiba tiba saja, sebuah darah menetes perlahan menyentuh tangannya.
"Astaga, viora hidung mu!" Ujar gloria.Viora terbelalak melihat darah di tangannya, dia lantas mengambil tisyu yang sudah disediakan di rumah pohon.
"Apa kau tidak apa apa?" Tanya gloria sekali lagi.
"Haha.. Tidak apa apa. Lagipula semua orang bisa mengalami hal ini kan?" Katanya dengan raut wajah yang masih ceria seolah tidak terjadi apa apa."Kau yakin?" Tanya karin. Viora menatap kedua sahabat nya lalu mengagguk pasti.
"Pppiiipp..." Suara klakson terdengar bising.
"Itu mungkin ayahku. Kurasa kita bisa melanjutkan nya besok. Dahh.." Ucap viora yang merampas tasnya dengan cepat dan turun dengan hati hati.
Saat, menaiki mobil. Ayah viora terkejut melihat anak nya.
"Ya, ampun sayang. Kamu mimisan?"
"A-apa," viora mengelus hidungnya.
"Kita harus kerumah sakit, segera!" Perintah ayah nya tegas. Sedangkan viora menunduk dan tidak berkata apa-apa.
Di perjalanan viora tak henti henti nya mengeluarkan darah lewat hidungnya, dia berusaha menghentikan darahnya dengan tisyu, tapi tiba tiba saja kedua hidung mengeluarkan darah terus menerus tanpa henti, sehingga membuat viora kesulitan bernafas hingga kehilangan kesadaran.
Ayah viora pucat pasih, tangannya gemetar dan menggas mobilnya dengan cepat. Ayah nya menangis dengan deras. Dia melihat anak nya pingsan di kursi mobil.
Hingga viora tidak dapat merasakan apapun, dia hanya dapat mendengar detak jantung nya yang perlahan melemah. Hujan jatuh dari langit biru da membasahi rumah pohon.
Entah kenapa perasaan gloria sangat tidak enak begitu pun dengan karin yang sangat cemas dengan viora.
Hujan semakin deras, karin melamun di depan jendela kamarnya, malihat banyak nya air yang turun dan membasahi bunga serta rumput ibunya.
Pagi telah tiba, gloria dan karin sedang menunggu viora untuk datang sekolah namun, sampai lonceng istirahat pun dia belum kunjung datang. Hingga mereka berdua memutuskan untuk datang ke rumah viora."Apa viora baik baik saja?" Tanya gloria.
"Aku juga tidak tahu, tapi kita akan tahu saat kita sudah sampai."
Rumah yang berdiri menjulang tinggi dengan warna krem dan pintu berwarna putih terang sedang dilihat gloria sambil mendongak.
Karin perlahan membuka pagar berwarna hitam mengkilap dan masuk ke halaman rumahnya yang sangat luas."Tok...tok...tok."
Pintu putih tersebut perlahan bergeser dan terlihat sebuah wanita dengan memakai sebuah celemek putih yang kotor. "Ada apa?" Tanya nya."Ehm... Kami ingin mencari viora, apa tante tahu?" Tanya karin dengan sopan.
"Oh, nyonya sedang berada di rumah sakit." Gloria yang mendengarnya terkejut, mendengar kalau viora ada dirumah sakit.
"Aku tahu di mana rumah sakitnya, hanya ada satu rumah sakit yang dekat di sekotar sini." Ujar karin dengan rasa yakin.
"Apa tante tahu dia di bangsal berapa?" Tanya gloria sekali lagi."Dia sekarang berada di ruang ICU!"
"ICU." Ulangnya.
"Oh, kalian tidak tahu. Nyonya viora pernah mengalami penyakit jantung selama kurang lebih 2 bulan." Kata wanita itu.
Mata gloria samakin berkaca kaca mendengarnya.Tanpa pikir panjang gloria mengajak karin untuk pergi ke rumah sakit menaiki mobil milik ayahnya, tentu saja karin mengangguk mantap.
Mereka berlari di sepanjang trotor jalan menuju rumah gloria dan cepat cepat pergi ke rumah sakit. Perasaan perasaan yang karin dan gloria alami mulai sangat tidak enak, bahkan mata mereka ikut prihatin dengan perasaan mereka sehingga menurunkan tetesan air mata yang mengalir dan membasahi pipi mereka.
Mobil mendadak berhenti. Saat ayah gloria berteriak."Kita sudah sampai."
Lamunan tentang hal hal yang pasti mereka pikirkan tiba tiba terbongkar saat ayah nya berteriak, mereka berlari secepat mungkin menuju ruang icu tanpa menghiraukan orang orang yang melihat mereka.
Gloria dan karin berpegangan tangan dengan sangat kuat. Saat mereka sudah melihat ayah dan ibu viora sedang menunggu di depan ruang icu.
"Gloria! Karin! Apa yang kalian lakukan?"
"Om, tante apakah viora baik baik saja?"
Mereka menunduk tak kuasa melihat viora terbaring lemah dengan banyak selang selang yang menancap di seluruh tubuhnya mulai dari dada, dan tangan. Serta tabung, dan alat bantu pernapasan semua di kerahkan demi menyelamatkan nyawa sahabat nya.
Tiba tiba, dokter membuka pintu dengan raut wajah yang membuat ayah dan ibunya menangis. Satu kalimat terdengar lembut namun menusuk hati.
"Saya, sudah mencoba semaksimal mungkin!"
"VIORAA!!"
Gloria menyambar dokter begitu juga dengan kedua orang tuannya, mereka mendapati viora terbaring dengan begitu lemahnya.
"Ayo, ayo bertahan. Jangan tinggalkan kami viora. Ayo bangunn!"
Jantung viora semakin melemah. Karin dan gloria bersama sama memegeang tangan viora yang sangat dingin dan pucat seperti mayat.
Mereka terkaget saat melihat viora menggerakkan jarinya.
"Kumohon, jangan pergi sahabat ku! Kumohon."
Dengungan komputer yang berfungsi merekam detak jantung, tiba tiba saja menunjukkan garis yang lancip dengan ukuran yang sangat kecil.
Dengungan itu membuat semua menjadi hening dan hampa.Viora berusaha mengatakan sesuatu, hal yang begitu pedis dan sangat tertusuk. Sambil tersenyum dia berkata.
"SELAMAT TINGAL SAHABATKU!"
Pengarang : Maman syahman.

Ayah atau Mama

AYAH ATAU MAMA

“Kenapa belum tidur, Dara?” Aku menoleh, ternyata Tante Manda sudah berdiri di belakangku.
“Dara nggak bisa tidur, Tante. Dara kangen Mama.”
Tante Manda menggandeng bahuku lembut. Bersama kami memandang langit malam dari balkon kamar.
“Tante ngerti, ini semua pasti sangat berat buat kamu. Jika kamu izinkan, Tante mau kok, jadi pengganti Bunda bagimu. Tante yakin, Bunda di alam sana juga nggak akan keberatan,” hiburnya sambil mengelus kepalaku dengan jemarinya yang lentik. Aku menatap teduh matanya. Kutemukan sinar ketulusan mengiringi binarnya.
“Makasih banyak ya, Tante. Dara bersyukur banget bisa bersama Tante sekarang. Dara akan senang sekali jika Dara bisa memanggil Tante dengan sebutan ... Mama. Boleh nggak, Tante?” Tante Manda tersenyum dan menarikku ke dalam pelukannya. Tetesan bening menyeruak dari baik kelopak matanya yang bertabur eye-shadow.
“Tentu saja boleh, Anakku.,” sahutnya dengan suara bergetar menahan tangis.
“Tapi Tan, eh, Ma. Dara boleh nanya sesuatu nggak?”
“Boleh, dong. Kamu mau nanya apa?”
“Kenapa sih Mama baik banget mau ngurusin, Dara? Padahal kan, sebelum Bunda meninggal, Dara nggak pernah bertemu Mama sama sekali. Bunda juga nggak pernah cerita tentang Mama sama Dara. Terus, Dara juga heran. Kenapa Nenek langsung ngizinin Mama gitu aja ya, buat ngerawat Dara? Padahal selama ini, nenek itu orangnya over protective banget loh, Ma. Apalagi sama orang yang belum dikenal,” tanyaku mengungkapkan semua keherananku. Mama melepaskan pelukannya dan menatap jauh ke depan. Ada sedikit penyesalan menyelimuti hatiku tatkala melihat mendung di wajah Mama. Dia menghela napas panjang sebelum kata demi kata mengalir dari bibir merahnya.
“Mama sudah mengenal Bundamu dan Nenek jauh sebelum kamu lahir. Kami dulu sangat dekat. Bahkan Mama juga menemani Bundamu dan menyaksikan bagaimana detik-detik kelahiranmu. Mama juga yang menyarankan agar kamu diberi nama Dara. Karena Mama yakin, kamu pasti akan tumbuh menjadi seorang dara jelita yang baik hati. Ternyata Mama benar, kan?” Mama mencubit pipiku sambil tersenyum.
“Terus Mama sendiri? Apa Mama nggak mempunyai anak seperti Bunda?”
Senyum Mama seketika lenyap. Dia menatap mataku dalam. Aku melihat sorot kesedihan di sana. Kemudian ia berkata,
“Dulu Mama pernah memiliki seorang putri yang cantik seperti kamu. Tapi, Mama terpaksa berpisah dengannya karena keadaan yang memaksa begitu. Saat itu, dia masih berusia tiga bulan. Pasti sekarang dia sudah seumuran kamu.”
“Jadi, Mama nggak pernah ketemu dia sampai sekarang? Apa Mama nggak berusaha mencarinya?”
“Sudah malam, Sayang. Nggak baik kita berlama-lama di sini. Mama udah ngantuk. Mama tidur duluan, ya. Ingat, jangan terlalu lama di sini. Nanti kamu masuk angin. Lekas masuk, ya.” Mama kemudian bergegas pergi meninggalkanku sendiri yang memandangnya dengan penuh penyesalan.
***
“Selamat pagi, Dara sayang. Ternyata anak Mama udah bangun. Ayo sini, kita sarapan sama-sama.” Mama menyambutku dengan ceria.
“Iya, Ma,” sahutku mendekati Mama yang sudah menunggu di meja makan. Aku duduk di kursi tepat di hadapan Mama. Sebenarnya aku ingin meminta maaf pada Mama karena pertanyaanku tadi malam. Tapi, aku takut mood Mama berubah lagi. Aku terpaku diam di tempat dudukku, menunduk tanpa memiliki keberanian menatap wajah Mama maupun menyentuh sepiring nasi goreng di hadapanku.
“Kenapa nasi gorengnya nggak dimakan, Sayang?” Fuhh ... Akhirnya kata-kata itu keluar juga. Itu tandanya Mama sudah tidak mempermasalahkan perkataanku tadi malam.
“Oh, iya, Ma. Ini Dara mau makan kok,” sahutku senang.
“Cepat dimakan ya, Sayang. Hari ini Mama mau ajak kamu jalan-jalan ke mana aja kamu mau. Sekalian nanti kita belanja keperluan kamu. Kamu mau, kan?”
“Mau banget, Ma,” sahutku cepat. Mama tersenyum tulus saat melihat binar bahagia di mataku. Aku selalu suka melihat senyum Mama. Sepertinya aku melihat senyumku sendiri berada di bibir Mama. Terkadang aku membayangkan, bagaimana sih wajah Mama jika tanpa make up. Sepertinya kami memiliki kemiripan. Ah, mungkin itu hanya perasaanku saja.
Kuselesaikan suapan terakhirku dan meneguk teh manis hangat yang telah tersedia. Mmm, betapa beruntungnya aku memiliki seorang Mama angkat yang perhatiannya tak kalah dengan ibu kandungku sendiri.
“Eh, kok senyum-senyum sendiri. Mikirin apa, sih. Cerita, dong. Mikirin cowok, ya,” goda Mama sambil mencubit tanganku.
“Ih, Mama. Nggak kok. Dara cuman seneng aja, punya Mama yang baik dan cantik yang lagi duduk di hadapan Dara sekarang.”
“Ah, kamu bisa aja. Udah kelar sarapannya, kan? Ayo kita berangkat, Sayang.”
“Iya, Ma. Udah kok,” sahutku sambil membersihkan mulutku dengan tissu.
“Aduh, Mama lupa. Tolong ambilin map biru di laci meja rias Mama dong, Sayang. Soalnya nanti Mama sekalian mau antar berkas ke kantor. Biar Mama panasin mobil dulu, ya.”
“Oke, Ma,” sahutku segera.
Aku bergegas berlari ke kamar Mama di lantai atas. Kubuka laci meja rias di sisi kanan tempat tidur. Segera kucari map biru di tumpukan berkas yang ada di situ. Ah, ini dia. Tapi, tunggu dulu. Sebelum aku sempat menutup laci, mataku tertumbuk pada satu foto yang sedikit menyembul keluar dari balik tumpukan kertas. Rasa penasaranku pun mendorong tanganku untuk meraihnya. Aku terkesiap tatkala menyadari pria di dalam foto itu. Dia adalah seorang lelaki yang telah meninggalkanku dan Bunda saat aku masih bayi. Bunda pernah menunjukkan foto ayah saat aku mendesak beliau untuk memberitahu siapa ayahku. Kenapa Mama bisa menyimpan foto ayah? Jangan-jangan wanita yang saat ini kupanggil Mama adalah penyebab ayah meninggalkanku dan bunda.
“Kenapa lama sekali, Dara? Udah ketemu belum?” suara berat Mama mengagetkanku hingga foto di tanganku terjatuh. Mama terkejut setengah mati melihat foto itu. Dia menatap wajahku yang telah memerah dengan mata berkaca-kaca.
“Kenapa Mama tega merebut ayah dari kami? Sekarang aku tau alasan kenapa Mama mau mengangkat aku. Karena Mama merasa bersalah sama aku, kan? Oh, tidak. Anda tidak pantas lagi aku panggil Mama,” teriakku berapi-api.
“Ini nggak seperti yang kamu pikirkan, Dara. Dengar penjelasan Mama dulu,”
“Ah, udahlah. Aku nggak mau melihat wajah anda lagi.” Aku segera melangkah ke arah pintu. Namun Mama berhasil menarik tanganku.
“Kamu boleh marah sama Mama. Terserah kalau kamu memutuskan untuk ninggalin Mama. Tapi tolong, Nak. Dengerin penjelasan Mama dulu.”
Melihat air mata Mama, aku pun mengurungkan niatku. Mama bergegas mengambil sesuatu dari lemari pakaian dan memperlihatkannya padaku. Ternyata secarik kertas yang berisikan surat keterangan dari dokter bedah plastik. Aku menatap Mama tak mengerti. Mengetahui keherananku, Mama menyebutkan satu kalimat yang menghantam keras jantungku.
“Aku ayahmu, Nak.” Aku memandang Mama tak percaya.
“Nggak mungkin. Bagaimana bisa?” tanyaku heran bercampur marah.
“Maafin ayah ya, Nak. Ayah sangat menyayangimu dan Bunda. Tapi Ayah juga nggak mampu menanggung siksa demi melawan kata hati Ayah sendiri. Ayah memutuskan untuk operasi kelamin dan mengganti semua identitas Ayah menjadi wanita. Bahkan Ayah berulang kali menjalani bedah plastik untuk memenuhi keinginan Ayah ini. Tetapi Bunda nggak bisa menerima keputusan Ayah dan mengusir Ayah dari rumah. Sehingga Ayah terpaksa ninggalin kalian. Maafin Ayah, Nak.” Sosok di hadapanku menangis tergugu hingga terduduk di lantai.
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Meninggalkannya berarti sama saja menyia-nyiakan kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orangtua kandung. Namun tidak dapat kupungkiri, ini semua sangat berat bagiku. Ah, sudahlah. Apapun yang terjadi sekarang, yang pasti aku masih memiliki seseorang yang menyayangiku dengan tulus. Tak adil rasanya jika kubalas kasih sayangnya dengan pergi begitu saja. Perlahan aku membungkuk dan mengangkat wajahnya dengan jariku. Kuusap air matanya yang telah menghitam karena bercampur maskara. Kutatap dalam matanya. Hanya ada ketulusan dan luka yang terpancar di sana. Takkan kubiarkan luka itu semakin dalam dirasakannya.
“Bagaimana pun keadaan Ayah sekarang. Tak kan ada yang mampu mengubah kenyataan bahwa aku adalah anakmu dan selamanya akan menjadi anakmu.”
“Jadi, kamu nggak akan pergi, kan?” mata bulat itu menatapku menanti jawaban.
“Tapi, dengan satu syarat. Izinkan Dara untuk tetap memanggil Mama,” sahutku tersenyum.
Mama segera memelukku dengan bahagia. Kehangatan menjalar di antara kami berdua. Entah itu ayah atau pun mama, aku tak peduli. Yang terpenting adalah aku tak pernah benar-benar kehilangan kasih sayang itu.



TAMAT ...!!!
PENGARANG: NINA AZRINA SARAGI

Pengertian Desain.



Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya dengan sumber data yang didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah "perancangan proses". Salah satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia.

Sosial Media


Pin BBM : D4F44F4D.

Id Line : ra_slh.

Instagram : ra_slh.

Nomor HP : 0895612283401.

Facebook : RA Salsabila Lazahra Herawati.

Alamat Rumah : JL. Kelud Selatan 6/12.

Sekolah : SMK Negeri 8 Semarang.

Alamat Sekolah : JL. Pandanaran II/12.

Pengertian Freeware , Shareware , Malware , Firmware

  • Pengertian Freeware.
Freeware adalah suatu software atau aplikasi yang dapat digunakan oleh semua orang tanpa membayar. Singkat kata, freeware adalah aplikasi gratis. Namun meskipun gratis, pada dasarnya pembuatnya memiliki kebijakan tertentu yang umumnya disertakan ketika anda mendownload freeware tersebut atau termaktub di situs tempat anda mendownload freeware tersebut. Tentu saja kebebasan ini bukan berarti kita tidak membayar dan bebas lisensi, namun anda harus mengikuti apa yang dimau oleh sang pembuat software, diantaranya tidak menggunakannya untuk kepentingan komersial dan tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun.



  • Pengertian Shareware. 
    Shareware adalah software gratis, dapat di download dan digunakan oleh pengguna. Akan tetapi penggunaan software tersebut ada batas waktunya, jika pengguna merasa softwarenya bagus, maka diharuskan membeli. Shareware sering dibatasi lamanya waktu pakai (misalnya trial 30 hari), atau jumlah software tersebut dijalankan (misalnya 30 kali), atau feature-feature tertentu yang tidak bisa diakses. Sesudah masa ujicobanya berakhir, software bisa saja terkunci atau bisa saja tetap berfungsi sebagaimana mestinya dan tetap terbatasi. 
  • Pengertian Malware.
    Malware (singkatan dari istilah Bahasa Inggris malicious software, yang berarti perangkat lunak yang mencurigakan) adalah program komputer yang diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu dari penciptanya dan merupakan program yang mencari kelemahan dari software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau sistem operasi melalui script yang disisipkan secara tersembunyi oleh pembuatnya.


    Jenis-Jenis Malware : 
    Virus Komputer adalah Jenis malware yang menyerang file eksekusi (.exe) yang akan menyerang dan menggandakan diri ketika file exe yang terinfeksi di jalankan. Virus komputer menyebar dengan cara menyisipkan program dirinya pada program atau dokumen yang ada dalam komputer.  
    Worm alias cacing adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya sendiri dan untuk penyebarannya tidak perlu campur tangan dari user itu sendiri dengan memanfaatkan suatu jaringan 
    Spyware adalah program yang bertindak sebagai mata-mata untuk mengetahui kebiasaan pengguna komputer dan mengirimkan informasi tersebut ke pihak lain. Spyware biasanya digunakan oleh pihak pemasang iklan.
    Adware adalah iklan yang dimasukkan secara tersembunyi oleh pembuat program, biasanya pada program yang bersifat freeware untuk tujuan promosi atau iklan. Trojan atau trojan hourse adalah program yang diam-diam masuk ke komputer, kemudian memfasilitasi program lain misalnya virus, sypware, adware. keylogger dan malware lainnya untuk masuk, merusak sytem, memungkinkan orang lain meremote komputer dan mencuri informasi seperti password atau nomor kartu kredit kita. Keylogger adalah sebuah program yang dapat memantau penekanan tombol pada keyboard, sehingga orang lain dapat mengetahui password dan informasi apapun yang kita ketik. 
Rootkit adalah program yang menyusup kedalam sistem komputer, bersembunyi dengan menyamar sebagai bagian dari sistem (misalnya menempel pada patch, keygen, crack dan game), kemudian mengambil alih, memantau kerja sistem yang disusupinya. Rootkit dapat mencuri data yang lalu-lalang di jaringan, melakukan keylogging, mencuri cookies akun bank dan lain-lain. 
Phishing adalah suatu bentuk penipuan untuk memperoleh informasi pribadi seperti userID, password, ATM, kartu kredit dan sebagainya melalui e-mail atau website palsu yang tampak asli. 
Browser Hijacker adalah Browser hijacker mengarahkan browser yang seharusnya menampilkan situs yang sesuai dengan alamat yang dimasukkan ke situs lain.Itu contoh paling parah dari gangguan yang disebabkan oleh browser hijacker. Contoh lain yang bisa dilakukan oleh pembajak ini adalah menambahkan bookmark, mengganti home page, serta mengubah pengaturan browser. 
Backdoor adalah Backdoor merupakan metode yang di gunakan untuk melewati autentifikasi normal (login) dan berusaha tidak terdeteksi. Backdoor sendiri sering kali disusupkan melalui trojan dan worm.
  • Pengertian Firmware.
Firmware adalah perangkat lunak atau bisa disebut sebagai program yang bersifat tetap, yang tertanam pada unit perangkat keras seperti alat-alat elektronik, alat telekomunikasi dan komponen-komponen komputer. Tidak ada batasan yang jelas yang dapat memisahkan antara firmware dan software, hal ini dikarenakan keduanya merupakan istilah deskriptif yang cukup luas. 

Namun meskipun begitu, firmware pada awalnya diciptakan sebagai perangkat lunak dengan tingkat yang lebih tinggi, firmware yang tetanam pada sebuah perangkat keras dapat diubah tanpa harus mengganti komponen dari perangkat keras itu sendiri.
Sifat dari firmware secara garis besar hampir sama dengan sistem operasi pada sebuah komputer. Seperti yang kita ketahui, apabila sebuah komputer tidak memiliki sistem operasi maka komputer tersebut tidak akan memberikan manfaat apa-apa, karena tidak mampu untuk menjalankan perintah-perintah dari penggunanya. Namun tetap ada perbedaan antara firmware dengan sistem operasi. Yang paling umum perbedaan tersebut terletak pada ketidakmampuan firmware untuk secara otomatis berevolusi memperbaharui sendiri ketika ada permasalahan pada fungsionalitas.
 

GUI dan CLI

 
  • GUI (Graphical User Interface), adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu grafis agar mempermudah para pengguna-nya untuk berinteraksi dengan komputer atau sistem operasi. Jadi, GUI merupakan antarmuka pada sistem operasi komputer yang menggunakan menu grafis. Menu grafis ini maksudnya terdapat tampilan yang lebih ditekankan untuk membuat sistem operasi yang user-friendly agar para pengguna lebih nyaman menggunakan komputer. Menu grafis itu ya seperti ada grafis-grafis atau gambar-gambar dan tampilan yang tujuannya untuk memudahkan para pengguna menggunakan sistem operasi.




  • CLI (Command Line Interface), adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu baris perintah atau text atau ketikkan dari keyboard untuk berinteraksi denga sistem operasi atau komputer tersebut. Jadi, GUI merupakan antarmuka yang menggunakan input dari keyboard untuk bisa berinteraksi dengan komputer tersebut. CLI lebih ditujukan kepada sistem operasi yang digunakan sebagai komputer server. Karena menggunakan CLI dirasa lebih efisien dan cepat daripada menggunakan GUI. Untuk berinteraksi dengan komputer, harus dengan menggunakan bafris perintah yang bisa dikenali oleh komputer. Jadi, untuk orang yang masih awam menggunakan mode CLI, masih dirasa cukup repot untuk menggunakannya.